Kasus pembobolan rekening yang dikarenakan phising sudah bukan lagi hal yang asing. Bahkan, korbannya juga sangat banyak. Sayangnya, masih banyak pula yang tertipu dengan cara mengklik tautan yang mengandung phising.
Kendati sudah banyak pelaporan, tetapi bukan berarti kasus ini langsung berhenti. Justru, kejahatan internet juga semakin marak. Hal ini dikarenakan keahlian para hacker juga semakin tinggi.
Kenali Phising dan Hindari!
Pengguna internet tidak dapat mengandalkan piranti lunak yang dapat mengenali phising. Saat ini, mereka harus dapat mendeteksi secara mandiri. Pasalnya, modus yang dipergunakan semakin beragam.
Kejahatan siber dapat diatasi dengan mudah. Asalkan pengguna internet tidak lengah. Beberapa tips mudah tetapi penting untuk menghindari phising adalah :
- Cermat Mengamati Tautan Masuk
Tidak sedikit dari pengguna internet yang tergiur dengan adanya promosi yang mengatasnamakan perusahaan besar. Biasanya, tautan phising tersebar dengan cepat lewat aplikasi chat seperti Whatsapp Messenger atau Telegram. Banyak orang langsung menekan tautan tersebut dengan harapan bahwa aka nada hadiah yang mereka dapatkan.
Perlu diingat bahwa perusahaan besar tidak akan menawarkan promosi melalui link yang disebarkan melalui grup chat. Pengguna media sosial harus bijak dengan tidak membuka, terlebih menyebarkan link mencurigakan. Dengan demikian, korban phising tidak bertambah.
- Sering Mengganti Password
Sudah terlanjur mengklik tautan phising? Segera ganti semua password yang ada di berbagai platform dalam smartphone. Hal ini untuk mengantisipasi kemungkinan hacker sudah menangkap beberapa data yang ada dalam smartphone pengguna.
Selain itu, pengguna juga harus sering mengecek akun keuangan online mereka, baik internet banking, mobile banking ataupun e-wallet. Dengan sering mengecek serta mengganti password secara berkala, maka kemungkinan pencurian data penting dapat dihindari secara maksimal.
- Sering Update Browser
Saat ini, browser atau peramban memiliki sistem keamanan canggih. Pentingnya memiliki browser atau peramban terbaru adalah karena browser terbaru sudah dilengkapi sistem keamanan canggih. Browser akan memberikan notifikasi bahwa tautan yang akan dibuka terdeteksi sebagai phising atau spam.
- Bertransaksi dengan WiFi Pribadi atau Data Internet Pribadi
Tidak banyak orang mengetahui bahwa bertransaksi dengan menggunakan jaringan WiFi di tempat umum sangat riskan. Pasalnya, data pengguna dapat diketahui oleh orang lain dengan mudah. Tidak sedikit dari pengguna internet banking yang tidak dapat menggunakan lagi fasilitas tersebut karena sistem e-banking yang mendeteksi adanya bahaya pencurian data.
- Waspadai Iklan Pop-Ups
Iklan pop up sering sekali muncul di hampir semua situs. Tidak semua iklan pop up ini berbahaya. Tetapi, waspadai iklan pop up dari situs-situs yang berpotensi menyebar phising seperti judi online, judi bola dan semacamnya. Pengguna internet sering terjebak dengan menekan iklan tersebut karena iklan pop up muncul secara bertubi-tubi.
Waspadai juga jebakan tombol CANCEL pada jendela pop up. Lebih baik menekan tanda silang yang ada di atas jendela pop-up tersebut. Seringkali, tombol CANCEL justru mengarah ke link phising.
- Hindari Memasukkan Informasi Pribadi
Pengguna internet memang kerap memasukkan alamat email dan nomor telepon saat hendak melakukan pendaftaran akun apapun. Tetapi mereka sering lalai hingga mereka memasukkan data pribadi. Data ini bisa saja berupa PIN, atau tiga angka di belakang kartu kredit.
Jangan Lengah
Risiko phising memang ada untuk pengguna internet. Namun hal ini tidak bisa dihindari siapapun karena kecanggihan teknologi yang dimanfaatkan hacker. Pengguna internet hanya perlu berhati-hati dalam mendeteksi bahaya phising.